Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Kenali Objek Pembaca Sebelum Menulis

“ Hal pertama yang perlu diketahui oleh seorang penulis media online yaitu mengenali objek pembaca. Setiap segmen media online memiliki sasaran pembaca yang berbeda.” Kata-kata tersebut disampaikan oleh mbak Risalah Husna yang pagi itu, tanggal 10 Desember memberikan materi tentang Menulis di Media Online . Mbak Risalah memberikan contoh salah satu media online yang apik penataannya adalah CNN Indonesia. Peserta diminta untuk membuka CNN Indonesia melalui handphone masing-masing dan melihat perbedaannya dengan media online yang lain. Salah satu poin lebih CNN Indonesia adanya jeda diantara berita yang berbeda, sehingga mata pembaca akan lebih termanjakan untuk fokus pada satu per satu berita. Menulis di media online hampir sama dengan menulis pada media yang lain. Bedanya karena hanya melalui media online, tata letak dan judul menjadi poin yang sangat penting. Karena beberapa detik saja berita tidak dibaca artinya berita tersebut dinyatakan tidak menarik. Judul yang disa

Belajar Kelembutan Hati dari Keelokan Kebun Raya Bogor

Gambar
 travelspromo.com Siapa tak kenal Bogor, kota yang termasyur dengan julukan Kota Hujan. Di pusat kota terdapat banyak destinasi wisata, salah satunya Kebun Raya Bogor. Kebun ini memiliki luas  87 hektar dengan koleksi sekitar 15.000 pohon dan tumbuhan. Pengunjung yang datang dapat menikmati sejuknya hawa di sekitar pepohonan, pemandangan hijau yang indah, dan ketenangan saat berjalan di area Kebun Raya Bogor. Kepenatan yang dirasakan akibat beban berat kehidupan, akan terasa luruh saat menatap ribuan pepohonan beraneka jenis. Tempat Paling Nyaman Menatap Istana Bogor Istana Bogor merupakan salah satu dari beberapa Istana Kepresidenan yang dimiliki bangsa Indonesia. Tak jauh dari pintu masuk utama Kebun Raya Bogor kita akan menjumpai danau yang di tengahya terdapat pohon tenpat banyak burung bersarang. Duduk di tepian danau merupakan posisi yang paling pas untuk menatap istana Bogor. Istana yang selalu tampak menawan, meski ratusan tahun didirikan. “Saya suka duduk di

Ketika Otak Buntu Merangkai Kata, ke FLP Saja

Gambar
Plimbi.com Sering kali kita mengeluh tak punya ide saat akan menuliskan sesuatu, tidak mood, tidak fokus, atau alasan-alasan klise lainnya yang dijadikan alasan menghambat proses kreatifitas  kita dalam menulis. Nah, FLP memberi solusi untuk orang-orang dalam kategori begini. FLP berprinsip, menulis tidak harus mencari waktu yang tepat, menunggu ide datang, tetapi menulis adalah sebuah proses pembelajaran yang dilakukan dengan serius. Sehingga siapapun anda, apapun latar belakang anda, asalkan punya niat dan ilmu dapat menjadi seorang penulis. Yuks kita inti apa saja yang kita dapatkan dari FLP. Kawah Candradimuka Buat Calon Anggota Dalam rangka rekrutmen calon anggota FLP menerapkan pembelajaran khusus . Setiap calon anggota diharuskan mengikuti pertemuan pekanan yang dijadwalkan dengan pemateri-pemateri yang sudah teruji. Selain itu peserta juga diwajibkan menyelesaikan tugas yang telah diberikan setiap pekan. Peserta yang semula menanti ide untuk menulis saat belum men

Belajar Jurnalistik, FLP Bogor Tempatnya

Bogor  (26/11). Suasana siang itu lengang, cuaca panas mungkin yang membuat penghuni di sepanjang gang memilih untuk berdiam di rumah. Beruntung di suasana itu kami dapat bertemu dengan Kang Ilham di sekretariat FLP Bogor. Kakang baik itu akan memberikan penjelasan tentang sejarah jurnalistik. Menurut Kang Ilham, jurnalistik dimulai pertama kali sekitar 130 SM di Romawi, berupa batu yang dipahat dan diletakkan di tempat umum. Setelah ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg, perkembangan jurnalistik kian berkembang karena teknologi ini memungkinkan untuk mencetak koran dalam jumlah yang banyak dan harga lebih murah. Perkembangan jurnalistik Indonesia, banyak dipengaruhi oleh perkembangan jurnalistik di Amerika. Tokoh Amerika bernama Hearst membeli banyak  surat kabar. Dengan menguasai media, dia bisa menggiring isu-isu yang berkembang. Di Indonesia sendiri tokoh yang mirip dengan Hearst salah satunya Dahlan Iskan. Pria Indonesia tersebut memiliki banyak koran sehingga memilik