Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Ketidaktertiban berlalu lintas sumber utama kemacetan Jalur Ciawi-Sukabumi

Gambar
Penumpang bus terpaksa membeli makanan di pinggir jalan karena kemacetan parah Ciawi-Sukabumi Bogor . Apa yang terlintas di benak warga Bogor saat disebut jalur Ciawi- Sukabumi? Ya, macet. Jalur yang menghubungkan Kabupaten Bogor dan Kota Sukabumi ini akrab dengan kemacetan. Faktor utama pencetus kemacetan di jalur ini merupakan ketidaktertiban berlalu lintas pengemudi. Berdasarkan hasil pengamatan, saat kendaraan tersendat sedikit jalannya, pengemudi di jalur ini dengan enteng langsung ngebut di jalur kanan menciptakan lebih dari satu jalur dalam satu arah. Kondisi ini tentu memperparah kondisi kemacetan karena kendaraan dari arah berlawanan kesulitan untuk melintas. Bahkan hal yang sering terjadi saat terjadi bentrok dengan pengendara di jalur berlawanan menyebabkan kemacetan parah yang berujung antrean kendaraan panjang tak bergerak bak parkir beberapa kilometer. “Jalur Ciawi-Lido ini jalur terparah ketertiban berlalu lintasnya. Sepanjang dari Cimahi – Lido, disin

Puisi optimis

Gambar
jendelaku.web.id Angin kadang bertiup kencang Badai kadang menghampiri langkahku Hujan kadang datang di siang hari Semuanya memang sanggup menghentikanku Tetapi hanya sesaat Tak akan berhasil menggoyang mimpiku Menghancurkan harapku Pedih perih mungkin membuatku tertatih Tetapi aku tak akan pernah menyerah Hingga waktu yang menentukan Keluar sebagai pemenang Atau mundur sebagai pecundang #oche2210 #BelajarMenulis

Tentang Rasa

Gambar
majalahketik.com Apakah rasa itu? Apakah hati itu? Apakah nurani itu? Pertanyaan – pertanyaan yang selalu menggelayutiku Dalam diam, dalam gaduh Dalam hujan, dalam panas Pertanyaan  retorika yang tak kutahu jawabnya Kenapa hati perih Kenapa hati luka Menangisi yang tak dimiliki Memikirkan  yang belum terjadi Pada siapa harus kutanya Saat perih tak jua beranjak Saat sesak tak jua pergi Namun tak mampu terekspresi Hanya sanggup menangis dalam diam Tersenyum dalam sakit Tertawa penuh kepalsuan Harus berapa tinta tertuang Berapa kertas terbuang Untuk melarutkan duka Menghadirkan bahagia Mengeja patah-patah makna ikhlas Mengeja patah-patah makna rasa Mengeja patah-patah makna bahagia Mengeja patah-patah makna memiliki Mengeja patah-patah makna adil Sungguh tak mudah mengeja Buat hamba tanpa ilmu #oche2210 #BelajarBikinPuisi #KuduBanyakBelajar

Puisi luka

Gambar
                                                                                                Secondcity.com Merangkai hujan Menggenggam bara Menangkap angin Mimpi..   Teriris luka tersiram asam Kerongkongan kering di tengah sahara Terjebak salju di tengah antartika Sakit   Ingin teriak pada semesta Meski tercekat tak tersampaikan Tapi luka itu nyata   Nyeri tak memandang status Nyeri menghinggapi siapa saja yang punya rasa   #oche2210 #BelajarEkspresif

Jangan Puas Sekedar Tahu Skenario

Menulis Skenario itu Menantang Bogor ( 1 9/11). Pertemuan Pramuda FLP X di sekeretariat hari itu sangat spesial. Pertama kalinya pertemuan Pramuda angkatan X narasumber didatangkan dari Jakarta. Kang Sokat Rachman, penulis skenario Tukang Ojek Pengkolan (TOP) menyempatkan hadir di sela kesibukannya untuk langsung memberikan pengetahuan tentang skenario ke anggota Pramuda FLP angkatan X. Menurut Kang Sokat jika film adalah rumah, skenario merupakan blue print nya. Skenario menjadi landasan bagi pekerja film untuk melakukan pekerjaannya. Jika selama ini masyarakat awam berfikiran skenario hanya karya penulis saja itu tidak bisa dibenarkan, karena hakikatnya skenario merupakan diskusi antara Produser, Sutradara, dan Penulis. Produser memegang peranan penting karena pada dasarnya dia yang memiliki dana dan berpengalaman untuk menangkap peluang pasar. Kita sering rancu perbedaan antara film dan televisi, bahkan sering melakukan generalisasi. Film hakikatnya merupakan fotografi, se

Mengunjungi Komunitas Pecinta Literasi di Bogor

“Terus Berkarya dan Mencoba” BOGOR-   Suasana hangat menyapa saya saat bertandang ke sekretariat FLP (Forum Lingkar Pena) Bogor pada hari Minggu, 12 November 2017. Hari itu adalah pertemuan ketiga dari rangkaian kegiatan yang diperuntukkan bagi calon anggota FLP angkatan X. Saya mendapatkan informasi dari salah satu peserta yang berasal dari gelombang IX, Mbak Yanti, bahwa materi utama tentang resensi telah selesai disampaikan oleh Kang Usup. Berdasarkan informasi dari Mbak Yanti, Kang Usup adalah salah satu senior di FLP yang serba bisa. Hampir semua buku telah Kang Usup baca, dan masih menurut Mbak Yanti, Kang Usup juga menggeluti bisnis di bidang pemasaran buku. Tak salah apa yang disampaikan oleh Mbak ayu tersebut, Kang Usup saat berbicara kembali sempat mencuplik salah satu syair karya Tere Liye “dikatakan atau tidak dikatakan, ini tetap cinta”.  Kang Usup juga menyarankan peserta membaca novel berjudul “The Circle” terbitan Bentang Pustaka, sebuah fiksi science yang mas

Resensi Novel

Gambar
beritagar.id Judul Buku    : Surga yang tak Dirindukan 2 Penulis           : Asma Nadia            Tebal Buku    : 328 halaman Penerbit         : Asma Nadia Publishing House Tahun Terbit : 2017 Sinopsis Surga yang tak Dirindukan 2, novel karya Asma Nadia, merupakan kelanjutan dari buku Surga yang tak Dirindukan 1, berkisah tentang kehidupan Arini, Prasetyo (Pras), dan  Mei Rose. Pras adalah suami Arini, sedangkan Mei Rose merupakan wanita yang dinikahi Pras kemudian tanpa sepengetahuan istri pertamanya. Pada novel kali ini Arini mulai bisa menerima istri kedua Pras. Terilhami pada ketakutannya saat Pras koma. Baginya asalkan Pras selamat, hal lain tidaklah penting lagi. Melihat kelembutan istri pertama Pras, dan kenyataan bahwa cinta sejati Pras hanyalah Arini, Mei Rose mundur dari kehidupan Pras. Dia pergi saat pertama dan terakhir menginap di rumah Arini, dengan menitipkan anak semata wayangnya, Akbar, untuk dibesarkan Arini. Hal itu dia lakukan karena kekhaw

Rindu

Lagi.. Kutatap dedaunan di seberang dari jendela ini Gemulainya menyanyikan lagu rindu Rindu yang tak berkesudahan Rindu yang memabukkan Diiringi rasa kehampaan Rasa kehilangan Aku masih menatap di jendela yang sama Duduk di sisi yang sama Berada di ruang yang sama Ruang pelipur lara, perajut harapan Duhai malam yang kian mencekam Kiranya nyanyian rindu bisa tersampaikan padanya Walau tanpa kata, tanpa bertatap muka Bersama desir angin yang bersenandung mesra Hingga dia rasa gelombang ini Gelombang rindu yang tak terbatas ruang dan waktu #oche2210 #BelajarMenuliskanRindu #KangenAlma

Cinta...

Dingin Beku Hampa Saat kutatap jendela Gerak dedaunan tertiup angin serasa kosong Dingin Beku Hampa Detak jam dinding bak orkestra kesedihan mengiris hati Dingin Beku Hampa Rasa itu yang menyapa Saat kucium aroma kamar ini Tempat penguji cintaku padamu Lemah Pilu Layu Saat kutatap wajah tampanmu Menahan sakit dengan tegar Mematahkan tembok ketabahanku Lemah Pilu Layu Saat kupeluk tubuhmu Hawa panas tak jua beranjak darimu Mengaduk-aduk jiwaku Mematahkan egoku Duhai cinta, Sakitmu itu sakitku Gundahmu itu gundahku Pedihmu itu pedihku Tersirat maupun tersurat aku mencintaimu Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu Cukup aku dan Dia yang tahu Cinta.. Setangkup doa selalu kumohonkan padaNya Semoga Dia angkat sakitmu Dia kembalikan keceriaanmu, kesehatanmu, seperti sedia kala #oche2210 #CintaBundaSepanjangZaman #SehatSelaluCintaku

Luka

Jangan bicara luka padaku Lukamu adalah lukamu Lukaku adalah lukaku Kita hidup dalam luka masing-masing Jangan ajari aku makna luka Bisa jadi lukamu belum ada apa-apanya dibandingkan lukaku #belajarMenulis #belajarSpontan #oche2210

AIR SUSU DIBALAS AIR TUBA

Gelas yang Retak “ Aku tidak berdaya, Aku tidak ada makna di tempat ini, An..”Suatu sore dia ucapkan kalimat itu lagi. Kalimat yang selalu diulang jika dirinya menghadapi kekalutan dalam pekerjaan. Seolah penegasan bahwa dirinya tak dianggap dalam perusahaan ini. Yah, namaku Ana. Aku bekerja sebagai sekretaris perusahaan ternama di kota ini. Aku dengan segala keluguan selalu menjadi tempat curhat saat segala urusan dia buntu. Mas Dona, itu namanya. Seorang eksekutif muda berbakat yang tidak mendapatkan porsi kewenangan sebagaimana mestinya. Dia menduduki jabatan sebagai salah satu supervisor, tetapi pekerjaan dan tanggung jawabnya sering kali diserobot oleh rekan supervisor yang lain. Selalu saja mas Dona tidak berani mengungkapkan kekesalannya secara asertif kepada Bos, lelaki itu memilih mencariku untuk mengungkapkan kegundahannya. Lama kelamaan aku menikmati segala macam ceritanya. Selalu ada yang kurang bila satu hari tak mendengar keluhnya, Mas Dona. “An, hanya kamu yan