Jangan Puas Sekedar Tahu Skenario


Menulis Skenario itu Menantang
Bogor (19/11). Pertemuan Pramuda FLP X di sekeretariat hari itu sangat spesial. Pertama kalinya pertemuan Pramuda angkatan X narasumber didatangkan dari Jakarta. Kang Sokat Rachman, penulis skenario Tukang Ojek Pengkolan (TOP) menyempatkan hadir di sela kesibukannya untuk langsung memberikan pengetahuan tentang skenario ke anggota Pramuda FLP angkatan X.
Menurut Kang Sokat jika film adalah rumah, skenario merupakan blue printnya. Skenario menjadi landasan bagi pekerja film untuk melakukan pekerjaannya. Jika selama ini masyarakat awam berfikiran skenario hanya karya penulis saja itu tidak bisa dibenarkan, karena hakikatnya skenario merupakan diskusi antara Produser, Sutradara, dan Penulis. Produser memegang peranan penting karena pada dasarnya dia yang memiliki dana dan berpengalaman untuk menangkap peluang pasar.

Kita sering rancu perbedaan antara film dan televisi, bahkan sering melakukan generalisasi. Film hakikatnya merupakan fotografi, sedangkan televisi berasal dari konsep radio. Jadi wajar kalau di dalam televisi banyak bicaranya karena perwujutan dari audio yang divisualisasikan. Sedangkan dalam film, dialog hanya diberikan saat visual tidak bisa menggambarkan.
Pada kesempatan siang hari hari itu, Kang Sokat menjelaskan urutan menuliskan skenario dimulai dari Ide – Sinopsis  - Scene Plot – Skenario.  Inti awal tergambar pada sinopsis yang menceritakan tokoh utama menginginkan sesuatu yang mendapatkan kendala tetapi terus berusaha menghadapi kendala tersebut. Sinopsis memuat tokoh utama dan tokoh sampingan, peristiwa dan waktu kejadian, jalur cerita utama dan jalur cerita sampingan, motivasi tokoh dan cita-cita yang ingin diraih, serta hambatan yang dihadapi tokoh utama dalam menggapai cita-citanya.

”Saat kita mau mengirimkan naskah ke produser atau production house, sinopsislah yang utama. Tidak perlu mengirimkan lengkap dengan skenarionya, “begitu Kang Sokat. “Nanti saat sinopsis diterima, kita akan ditawarkan apakah akan menulis skenario sendiri atau cukup hanya sampai sinopsis.,”tambah pria yang energik itu.
Scene plot merupakan kerangka cerita yang tersusun urutan alurnya dari awal sampai dengan akhir. Kang Sokat juga memberikan tips bahwa saat mengedt scene plot jika menghilangkan scene tersebut tidak berdampak pada scene yang lain, maka scene tersebut memang kurang bagus dan pantas untuk dihilangkan.

Kunci apik dari skenario juga terletak pada penataan dialog, usahakan mencari dialog yang tidak biasa.Antusias peserta sangat tinggi pada materi yang disampaikan oleh Kang Sokat, terbukti dengan banyaknya peserta yang bertanya seputar dunia skenario. Tak ragu Kang Sokat menjawab dan memberikan motivasi ke Pramuda FLP angkatan X. Beliau berpesan,“jangan berpuas diri hanya sekedar tahu tentang skenario, mulailah menulis.  


#oche2210
#TerusMencoba
#Belajar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Blog Asyik untuk Blogwalking

Ada Edufest Keren dan Wajib Dikunjungi di Kampung Ini

Puisiku