Membangun kedekatan emosional di Santika Hotel Bogor


Bagi kami para orang tua yang sehari-hari berada di luar rumah, moment membangun kedekatan dengan buah hati itu menjadi waktu yang perlu mendapatkan agenda khusus. Tentu maknanya tidak selalu berkonotasi berbiaya. Maklum, saya ibu rumah tangga yang nyambi kerja. Guna membina keintiman dengan anak-anak, biasanya setiap weekend kami habiskan waktu bermain dan segala aktivitas yang kami sukai. Biasanya mencari gundukan pasir dengan bermain mobil-mobilan, mencari dedaunan, ke area bermain, ke kebun raya, atau wisata kuliner. Namun kali ini saya dan suami bersepakat untuk sesekali mengajak mereka menginap di hotel santika  bogor. Kebetulan lagi long weekend dan bapak ibu saya datang dari kampung.

Kenapa saya memilih hotel untuk liburan kali ini?

1. Selama hampir 24 jam saya dan anak-anak dapat sekama/ di dekat saya. Saya dapat mengamati perubahan emosional, perkembangan anak-anak tanpa terdistraksi hal-hal lain.

2. Saya bisa handle anak-anak sendiri. Memandikan, menyiapkan susu, memastikan makan, menemani bermain, dan lain-lain tanpa campur tangan ART atau orang lain.

3. Kami bisa tetap melaksanakan kebiasaan kami "kruntelan" di kamar sambil "pillow talk" versi anak-anak. Ini lucu-lucuan yang paling simple membuat anak-anak tertawa.

4. Gak kehujanan, gak kedinginan, bersih . Hehehe. Ini emaknya banget yang sedang pengen gak becek-becekan. Apalagi sekarang musim hujan dengan kondisi angin yang tak menentu. Safety first.

5. Melatih rasa percaya diri anak. Saat bertemu dengan petugas hotel, check in, chek out, menekan lift, dn aktivitas lainnya.

6. Ajang pembelajaran tata cara aturan memasuki hotel. Apa yang boleh dan apa yang tidak boleh

Kita kembali ke cerita pengalaman kami menginap di Hotel Santika Bogor terletak sangat strategis. Tepat berada di mall Botani-Bogor. Di depan tugu kujang, ikon kota Bogor. Bersebelahan dengan terminal bus damri bandara/ Lampung, dan tak jauh dari  terminal angkot/bus luar kota. Saya sengaja memilih lokasi tersebut agar eyangnya anak-anak mudah jika ingin berbelanja. Pertimbangan selanjutnya tentu demi anak-anak. Sebelum menginap, si bungsu dapat bermain trampolin atau permainan lain yang ada di botani. Asumsi kedua. Ini hotel berseberangan dengan kebun raya bogor. Jika anak-anak mau dan tidak kelelahan, saya tinggal membawa mereka berjalan-jalan menikmati hutan kita tersebut.

Dan akhirnya kami menginap di hotel. Proses check in agar tersendat, kami memesan tiga kamar tetapi saat datang baru siap satu kamar. Hal itu dikarenakan padatnya in -out pengunjung di santika bogor. Bisa jadi  sebagian besar orang akan berfikir seperti saya. Mencari lokasi strategi. Namun alhamdulillah, dua kamar selanjutnya kami dapatkan. Tips untuk sobat yang mau menginap di sini saat liburan, datanglah beberapa saat sebelum jam check in baru jjs ke mall. Saya kemarin jjs dulu baru check in. Asumsinya jika memang harus menunggu, anak-anak dapat diajak jalan-jalan dulu ke mall.

Oh ya. Sekedar informasi. Ini hotel nyambung mall. Jika mau ke ground mall, kita harus keluar hotel dari lobby dan jalan sedikit masuk lewat pintu depan mall botani. Namun jika ingin praktis, cukup turun ke baseman hotel dan langsung keluar di b1 mall. Anak-anak saya lebih memilih basemen. Karena sepanjang lorong penghubungnya unik sehingga dia bebas berlarian.
Gambar suadana lorong dari/menuju mall dari hotel


Next.. Begitu memasuki kamarnya, sungguh di luar ekspektasi saya. Yang saya bayangkan kemungkinan hotel setting formal, ternyata cozy. Saya suka. Anak-anak langsung berlarian duduk di sofa dan melihat jendela. Kamar kami ada kamar yang menhadap kolam renang, dan ada yang menghadap rumah sakit PMI. Saya memilih menghadap rumah sakit. Kenapa? Anak saya histeris mau renang padahal sedang rintik hujan. Hehehe. Cara efektif mengalihkan keinginan tanpa memaksakan.

Saya coba sofa dan bantal-bantalnya. Lumayan nyaman. Ukuran kasur tampaknya juga king. Untuk saya dan suami plus junior, nyaman-nyaman saja. Tersedia kulkas mini juga lho di kamar. Heater, teh, kopi, gula, standart disediakan. Jadi tak perlu kuatir jika ingin ngeteh di malam hari. Brankas juga ada. Sayangnya brankas kami tidak terisi apa-apa, justru si kecil yang asyik memencet nomor kombinasi. Mungkin dia mengira ini seperti kalkulator yang biasa dia mainkan. Justru itulah salah satu moment mengajak si kecil main tebak angka dengan menunjuk nomor secara acak.


Saat saya mengecek kamar mandi, suka dengan settingnya. Ada bagian shower yang diberi pembatas, closed, wastafel dengan jajaran handuk yang rapi. Si kecil suka memantun-mantun di depan cermin sekaligus gosok gigi. Handuk kecil yang disediakan sudah heboh dibuat lap sana sini. Lantai yang tidak licin membuat saya nyaman meminta dua anak saya mandi sendiri. Mereka antusias menggosok gosok karena salah satu kran mandinya tidak terlalu tinggi sehingga mereka bebas mandi di bawahnya dan mengontrol alirannya. Waktu memandikan sekaligus saat yang tepat menjelaskan mana kran warna merah dan biru. Berhati-hati saat memutar kran warna merah, dan dipastikan berbarengan dengan kran warna biru, menjadi teori yang sekaligus dapat dipraktikkan.

Poin plus lainnya ini hotel sudah menggunakan akses kunci per lantai. Terus terang beberapa kali saya menginap di hotel berbintang, akses liftnya open source sehingga kurang nyaman untuk pengunjung. 


Sarapan pagi terletak di lantai tiga, edelweiss restaurant. Terletak tepat di sebelah kolam renang. Yach, jadilah sarapan pagi rada terburu-buru begitu si bocah melihat bayangan air di kolam renang. Hehehe. Petugas sigap mengarahkan tempat duduk bagi kita, mengingat memang cukup padat pengunjung yang mau sarapan sehingga diarahkan agar semuanya dipastikan mendapatkan tempat duduk. Untuk menu sarapan cukup bervariasi. Tersedia beberapa pilihan jus dan aneka roti. Ada juga menu khas bogor, omelet, nasi merah, putih, nasi goreng, ayam bumbu kuning, aneka sayuran, salad, buah, teh manis, kopi, dan lain sebagainya. Si sulung saya sempat rada sebel karena meses di hotel habis. Walhasil dia mogok makan. Cuman duduk menanti pengen cepat ke kolam renang. Namun tidak dengan si bungsu. Dia tetep asyik mengunyah roti bakar, nasi goreng, dan semua yang kami hidangkan porsi kecil untuknya.

Setelah makan akhirnya sampailah kami ke kolam renang. Tentunya setelah drama si sulung meminta dua pelampungnya ditiup oleh sang ayah. Memintanya cepat-cepat karena dia sudah tidak sabar. Efek positifnya dia mengajak adiknya segera ganti baju renang, mengajarkan cara mengenakan baju dengan telaten ke adiknya. Aih aih. Setelah ngambek kini dia berubah menjadi anak manis. Benar-benar gado-gado rasa emak-emak yang luar biasa. Apalagi saat bangun pagi si sulung sempat mengeluh paginya badannya susah digerakkan karena capek. Menuju kolam renang dia tidak perlu digendong, langsung berlari menggandeng adiknya tanpa komando.


Kolam renang terpisah antara yang dalam dan yang dangkal. Saya jadi merasa tenang melepas anak-anak main (tenang, tetap didampingi ayahnya). Saya seksi menyiapkan handuk renang, mencarikan tempat duduk, dan mengobservasi anak-anak. Si kecil baru sebentar sudah menggigil. Langsung saya sigap mengambilnya dan memeluk erat dalam balutan handuk. Si kecil bercerita banyak hal dalam pelukan saya. Ah, maafkan bundamu yang tidak setiap saat di sisimu, nak. Ea. Kok jadi melankolis. Kalo boleh usul berharap ini kolam renang jangan terlalu dingin, misal dikombinasi dengan air panas sedikit biar suhunya netral/normal. Anak kecil tidak akan kuat bertahan lama renang di iklim sejuk meskipun waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. 

Jika si kecil hanya sebentar, mencoba masuk lagi dan tetep gemeteran kedinginan, tidak demikian dengan si sulung. Dia asyik belajar berenang dengan pelampungnya dan berujar "pegal-pegalku sembuh setelah berenang, bunda." Bocah-bocah...

Akhirnya setelah berenang disusul dengan memandikan anak-anak, kami packing persiapan untuk check out. Proses check outnya relatif cepat sehingga kami dapat melanjutkan jalan-jalan lagi dengan agenda yang tentatif .Hehe. Bawa anak-anak, agenda apoun dapat berubah 180 derajat.

Ini pengalaman kami di Santika Hotel Bogor. Saya mikir kenapa tidak dari dulu mencoba menginap si sini bersama anak-anak ya. Namun tak perlu sesal. Pengalaman bersama keluarga di Santika Hotel Bogor semoga menjadi file manis dalam otak anak-anak kami. Membangun kedekatan sekaligus fisik/ gerak/ keseimbangan/ motorik melalui aktivitas berenang, berlarian, mandi sendiri, dan bermain naik turun sofa serta permainan lainnya selama kami di hotel. Meski tak boleh sering-sering, tampaknya perlu saya menabung kembali guna suatu saat jika momentnya pas ( ada keluarga datang atau aladan lainnya) membangun kedekatan dengan sesekali menginap. Semoga Santika Bogor dapat terus meningkatkan pelayanannya yang sudah bagus. Demikian juga mempertahankan keramahannya ke pengunjung.

#santikahotelbogor




Komentar

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Blog Asyik untuk Blogwalking

Ada Edufest Keren dan Wajib Dikunjungi di Kampung Ini

Puisiku