5 Buku Favoritku



Hari ke sepuluh yang kian berpeluh. Bertepatan dengan ulang tahun KORPRI saya mencoba menuliskan 5 (lima) buku favorit saya. Asli saya bingung memilih awalnya, karena logika yang saya jalankan. Saya suka buku hampir semua buku yang berdesakan di rak mungil saya, tetapi saya harus memilih lima diantara sekian. Akhirnya saya izinkan rasa yang berbicara. Membiarkan memilih dengan natural lima buku yang memberikan kesan mendalam bagi saya. Sebagian besar adalah buku fiksi, tetapi ada juga yang kisah nyata. Apa saja kelima buku keren tersebut? Jawabnya ada di bawah ini.






1. Indahnya Jika Dipanggil Bunda ( Penerbit Laksana/ Diva Press)
Buku ini ditulis berdasarkan true story, kebetulan salah satu yang bergabung di dalamnya saya sendiri. Saya menyukai buku ini bukan karena semata-mata saya menjadi bagiannya, tetapi tulisan di dalamnya yang ditulis dengan penuh kejujuran dan segenap rasa, mampu membawa saya hanyut dalam perasaan yang dirasakan penulisnya. Tak ada yang lebih indah selain panggilan bunda. Gelar yang diberikan kepada perempuan setelah melahirkan seorang bayi ke dunia. Apalagi jika panggilan itu keluar dari balita mungil anak kita sendiri. Buku ini menceritakan kisah perjuangan para penulis untuk mendapatkan buah hati dengan melalui halangan dan rintangan, bahkan diantaranya ada yang belum berhasil. Salah satu judul yang nyesek "Bagaimana Rasanya jadi Ibu?". Kalimat sederhana tetapi jika diucapan dengan berulang terutama bagi pasangan yang belum dikaruniai keturunan meskipun sudah bertahun-tahun menikah, tentu memberikan kesan mendalam. 

Menjadi bunda itu hak prerogatif Allah, manusia hanya berusaha. Hak menghadirkan anak dalam rahim kita sejatinya ada pada Dia. Namun masih banyak saja perempuan lain yang justru menstigma negatif wanita yang tak kunjung memiliki keturunan. Padahal tanpa sindiran pun duka selalu menggelayut perempuan yang belum mengandung setelah sekian tahun. Buku ini memberikan penguatan bagi yang sedang berjuang, sekaligus motivasi untuk terus berusaha dan berdoa. Sisanya biarkan Allah yang mengaturnya. Demikian juga buku ini pantas dibaca lelaki ataupun wanita yang telah memiliki anak, agar muncul empati terhadap wanita yang sedang berjuang untuk menghadirkan generasi baru melalui rahimnya. Saran saya bagi sobat yang melankolis, siapkan tissu saat akan membaca buku ini. Karena bukan tidak mungkin air mata akan menelusup pelan-pelan. Jadi ingat pengalaman saya saat membaca buku ini dalam sebuah penerbangan. Lama- lama dada merasa sesak karena menahan air mata yang siap menghujani pipi. Sehingga saya memberikan jeda diri untuk merenung, dan membayangkan dua bocah yang sekarang senyumnya menghias di hati. 

Bagi sobat yang sedang menanti buah hati, cobalah membaca buku ini. Yakinlah sobat tidak pernah sendirian. Selalu ada keajaiban dari Allah dari pintu yang tak pernah kita duga. Jika perlu, tuliskan segala kisah sobat dalam diary atau blog. Harus ada yang menjadi curahan beban sobat semua, agar pikiran positif selalu menyertai.



2. Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin ( Tereliye - PT Gramedia Pustaka Utama)
 Sedih, kesal, marah, mau mewek, terharu, benci, dan perasaan tumpah ruah lainnya melebur menjadi satu saat membaca buku ini. Latar tempatnya saya pahami, membuat saya merasa hadir di tempat itu. Waktu yang digambarkan pun bersamaan dengan saya saat tinggal di Depok, yang sering main di toko buku Gramedia dan sekitar Universitas Indonesia. Ah, duka kadang berkawan dengan luka. Jika perasaan dikalahkan dengan logika, maka bersiaplah sedih menikam jiwa. Seorang pemuda yang menolong keluarga miskin di pinggiran kota, kakak beradik yang masih anak-anak dan ibunya bagai malaikat bagi keluarga kecil itu. Memberikan harapan sekaligus kehidupan yang lebih baik bagi Tania dan adiknya. Mengenyam pendidikan yang cukup dan terbantu kesehariannya. Pemuda itu bernama Danar. 

Pautan usia yang cukup jauh membuat Danar memendam perasaan kagum yang tumbuh diam-diam kepada Tania, saat gadis itu beranjak remaja.  Namun dia memilih meletakkan posisi Tania seperti adik baginya. Danar menikah dengan orang lain yang tidak jauh usianya dengan dia, Ratna. Seiring berjalannya waktu meski Danar baik, tetapi Ratna merasakan bahwa Danar tidak mencintainya. Sehingga mereka sempat bercerai dan akhirnya rujuk kembali. Rujuknya Danar dengan Ratna mengacaukan perasaan Tania, yang sejatinya juga memiliki perasaan yang sama. Tania tidak tahu perasaan Danar, demikian juga Danar tidak pernah tahu bagaimana perasaan Tania. Hingga suatu malam Tania mendapatkan cerita bahwa Danar setiap malam selalu pergi ke sepetak tanah bekas rumah kardus Tania dan ibunya, duduk di bawah Pohon Linden. Kala itulah Tania menyadari puzle yang selama ini menumbuhkan tanya dalam hatinya. Dia tak pernah bertepuk sebelah tangan, Danar yang selama ini dipujanya juga memiliki perasaan yang sama. Kebenaran itu bersamaan dengan kabar Ratna telah mengandung. Membuat Danar bahagia sekaligus hancur.

Cinta tak harus memiliki. Tidak ada yang sempurna dalam kehidupan kecuali cinta itu sendiri. Mengalah tidak selalu kalah. Danar kembali ke Ratna bukan karena cinta, tetapi karena dia lelaki bertanggung jawab. dan Tania memilih meninggalkan kehidupan Danar demi kebaikannya sendiri maupun demi Ratna. Kehadirannya hanya akan menjadi bayangan bagi Ratna. Dan tak ada seorangpun yang ingin menjadi bayangan ataupun dihantui bayang-bayang.



3. Mengetuk Cintamu ( Asma Nadia dkk/ Senayan Abadi Publishing)
Sebenarnya buku ini termasuk koleksi lama saya. Saya mendapatkan buku ini hadiah seorang teman di kisaran tahun 2003/2004 saat saya masih mengejar sarjana saya. Mengetuk Cintamu merupakan salah satu judul cerpen yang berada dalam buku ini. Menceritakan kisah seorang pemuda yang ditolak berulang kali oleh perempuan yang ingin dinikahinya. Padahal niatnya mencari pendamping hidup, tetapi kekurangsempurnaan fisiknya acapkali membuatnya gagal dan gagal lagi. Dia hampir putus asa untuk mengetuk cinta wanita, beruntung dia ditemani sahabat yang selalu mendukungnya, Riza. Dari pintu ke pintu, Teguh berusaha mengejar setengah diennya. Saat kepasrahan menghampiri, Teguh dihadapkan pada wanita yang tidak sempurna pandangannya. Riza didera rasa bersalah. Namun Teguh mengatakan hal sebaliknya, "Anggi, aku akan menjadi matamu." So sweet.  Apalagi di akhir cerpen ketahuan kalau Anggi hanya ngerjain  Teguh, terbukti dengan pujian Anggi pada baju kotak-kotak Teguh.

Di buku ini juga ada cerpen Di Bawah Langit Ka'bah, yang berkisah tentang Arum yang meminta suaminya menikah lagi karena kondisi kesehatannya. Suaminya setelah melalui serangkaian doa di bawah ka'bah mengatakan kesediaan untuk mengikuti saran istrinya untuk menikah lagi dengan wanita lain jika istrinya tiada. Arum merasa tenang jika harus meninggalkan anak-anak dan suaminya, karena yang dipilih menggantikan perannya adalah guru ngaji anak-anaknya, seorang janda yang tidak bisa memiliki keturunan. Sungguh cinta pada keluarga yang begitu besar. Tak ingin suami dan anak-anaknya menderita meski maut telah mengintai. Ketulusan tingkat dewa yang jarang dimiliki wanita. Gola Gong menuturkan cerpen ini dengan halus tanpa menggurui.



4. Surga yang tak Dirindukan 2 ( Asma Nadia/ Asma Nadia Publishing House)
Mungkin sobat mengira buku ini serius atau sedih bahasanya? Bagi saya salah. Buku ini justru ringan membingkai luka dan air mata, dibumbui becanda ringan yang menyegarkan. Merupakan kelanjutan dari buku Surga yang tak Dirindukan (SYTD) 1, tetapi dalam penulisannya jauh berbeda. Jika SYTD 1 cenderung serius dan mengambil sudut pandang Arini, maka di SYTD 2 lebih menceritakan Mei Rose. 

Penerimaan Arini pada pernikahan kedua suaminya dengan Mei Rose, menyadarkan perempuan itu bahwa istri pertama Pras merupakan wanita yang luar biasa. Dia memang mencintai Pras, tetapi dia juga tidak mau menjadi duri dalam daging bagi Arini. Karenanya dia memilih pergi memulai hidup baru dengan mengemas luka yang ada. Bagaimanapun Pras adalah pahlawannya. Tak mudah meninggalkan lelaki yang telah mendarah daging di hatinya.

Pras memulai hidupnya kembali dengan Arini. Meskipun begitu dia tetaplah lelaki yang bertanggung jawab. Hak finansial Mei Rose tetap diberikan dengan emntransfernya setiap bulan, karena dimanapun Mei Rose berada, Pras tetaplah suaminya. Dan Arini menyadari itu. Diapun terus berusaha mencari keberadaan Mei Rose. Hatinya memang terluka, tetapi dia sadar bahwa Mei Rose juga istri Pras. Membingkai luka dengan keikhlasan baginya jauh lebih menentramkan, apalagi setelah dirinya kehilangan Putri dan Adam, buah hatinya.

Tampaknya duka masih menggelayut dalam kehidupan Arini, sakit yang dideritanya selama ini bukanlah sakit biaya. Kapan saja maut dapat menghampirinya. Dalam waktu yang semakin sedikit, Arini bertekat untuk mencari keberadaan Mei Rose. Bukan untuknya, tetapi untuk suami dan anaknya, Nadia.

Perlu waktu untuk meyakinkan Mei Rose yang berhasil ditemuinya di Budapest. Kala Mei Rose sudah bertekad untuk memulai lembaran hidup baru, muncul kembali sosok lelaki pahlawanannya. Apakah dia harus kembali pada Pras atau memulai hidup baru dengan Kristof, dokter tampan yang tergila-gila padanya?

Buku ini mengalir kisahnya, kadang terasa sedihnya, terharunya, atau tertawanya. Asma Nadia mampu membingkai kisah ini tanpa menggurui. Lelaki yang memiliki istri lebih dari satu bukan perkara yang mudah. Namun jika orang dalam kondisi Pras, apakah tindakannnya bisa disalahkan? Lelaki berhati lembut yang tak bisa melihat perempuan terluka. Pun dengan Arini, perempuan tegar yang sejatinya tak ingin ada perempuan lain di istananya, tetapi memilih jalan ikhlas dan berdamai dengan hati untuk melanjutkan hidup. Demikian juga dengan Mei Rose yang kehidupannya amat perih menyakitkan hingga mengantarkannya ke sang pahlawannya? Jika kita berada pada posisi masing-masing dari mereka, apakah kita akan saling menyalahkan?



5. Sirkus Pohon ( Andrea Hirata/ Bentang Pustaka)
Mau tertawa habis? Ayo baca buku ini. Ah, tak habis saya tertawa saat membaca buku ini. Puitis komedi. Itu genre yang saya julukkan untuk buku karya Andre Hirata. Bagaimana tidak, dalam Sirkus Pohon kita akan mendapatkan cerita tentang tokoh utama yang tidak terlalu pintar tetapi memiliki hati yang mulia. Kebodohannya itu sering kali dimanfaatkan orang untuk meraup keuntungan.

Beruntunglah akhirnya dia dapat menjadi salah satu anggota sirkus rumahan sebagai badut. Tampaknya bagi orang umum itu bukan pekerjaan yang bergensi, tetapi bagi Hob (julukan tokoh utama), pekerjaan menghibur seseorang itu bergengsi.

Satu lagi yang diselipkan dari Sirkus Pohon. Ketulusan cinta. Dia bersikukuh untuk menikahi Dinda, wanita pujaannya. Meskipun ayah Dinda mengatakan dia tak akan bahagia jika menikahi putrinya. Dinda menderita penyakit aneh, sangat minim kata dan semua gerakannya sangat lambat. Perlu jeda lama saat membuat lelucon untuk akhirnya Dinda tertawa. Bisa jadi leluconnya sudah selesai baru beberapa waktu kemudian Dinda tersenyum. Tetapi itu cukup untuk membuat hati Hob berbunga-bunga. Akhirnya mereka pun menikah dan memulai sebuah keluarga yang aneh tetapi bahagia.

Terselip kisah Tara dan Tegar, cinta pada lelaki kecil yang membelanya kala itu. Cinta yang membuatnya harus berpasrah diri untuk menemukan cintanya.

Penasaran dengan kelucuan buku ini? Langsung saja dibaca sampai selesai. Dan bersiaplah tertawa terbahak-bahak halaman demi halamannya.



 Tak terasa sudah lima buku saya review. Buku-buku keren yang memberikan inspirasi. Apakah sobat sudah pernah membacanya? 


#bloggerperempuan
#day10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Blog Asyik untuk Blogwalking

Ada Edufest Keren dan Wajib Dikunjungi di Kampung Ini

Puisiku