Lima Fakta Tentang Aku



Gampang-gampang susah saat diberi tema tentang lima fakta tentang diri sendiri.  Wow. . Mana yang fakta mana yang imajinasi terkadang harus dipilah dengan teliti.  Karena ada kalanya kita tahu tentang diri sendiri tetapi orang lain tidak tahu,  kita tidak tahu tetapi orang lain tahu,  kita tahu dan orang lain tahu,  atau bahkan kita sendiri dan orang lain sama-sama tidak tahu.  Kalau yang masalah tahu tidak tahu ini teorinya si om Johari,  biasanya dikenal dengan jendela Johari.  Contohnya seperti di bawah ini:


Gambar di atas merupakan contoh yang saya ambil dari internet,  bahwa ada sifat yang diri sendiri tahu,  atau bisa jadi diri sendiri malah tidak tahu.  Jadi kalau ada temen kita yang bilang "kamu itu aslinya berani,  lho", padahal kita sudah kabur melihat kecoa,  bisa jadi teman kita tersebut menyimak moment dimana kita yang tidak paham bahwa disitulah kita bersikap berani. 

Eh,  kok jadi kepanjangan bercerita tentang jendela Johari.  Kembali ke tantangan hari ini tentang lima fakta dari saya,  okelah saya akan ceritakan satu persatu.  Rahasia gak ya?  Tampaknya tidak juga,  karena teman-teman di sekitar saya rata-rata sudah tahu. Apalagi belahan hati,  sudah tentu tahu banget. Apa saja fakta itu?  Simak di bawah ini,  ya. 

1. Pecinta warna pink
Benar sekali, saya suka all about pink.  Terutama pink soft.  Wajarlah jika baju-baju dan kerudung saya rata-rata berwarna pink soft.  Zaman kuliah sarjana dulu sampai dikomentarin sama sahabat bahwa warna yang bagus itu hijau,  karena memberikan ketenangan.  Saya suka sich warna hijau,  tetapi tetep suka warna pink.  Hehehe.  Namanya suka tidak bisa dipaksa. Kenapa harus pink?  Warna ini asli memberikan keceriaan dan semangat bagi saya.  Coba dech lagi bete,  kemudian menatap sesuatu yang pink misal permen,  lukisan, bunga,  dan lain-lain yang senuansa akan merubah mood kita perlahan.  Sesuatu yang ceria akan membuat pikiran lebih positif.  Dari waena pink juga tersimpan semangat dan keberanian.  Makanya wajar para pecinta warna pink pede saja menggunakan segala pernik-perniknya berwarna pink apapun komentar orang.  Mau tahu komentar terunik dari orang saat saya mencari bahan kain sejenis songket pink,  brokat pink,  hiasan pink,  dan kerudung pink?  Si mbak penjaga toko dengan manis becanda saya nanti akan mirip permen.  No problem!  Apapun pandangan orang tidak penting, karena warna adalah pilihan. Pink memiliki keberanian untuk menentukan. Saya tetap sukses menghadiri acara dengan nuansa pink dan tampaknya buket bunga yang saya bawa jangan jangan berwarna pink juga saat itu.  OMG.  Tak apa apalah . Saya suka. . 


2. Pecinta bunga mawar
Suka bunga?  Jelas banget.  Karenanya saya selalu terpesona setiap melihat rangkaian bunga.  Selalu bahagia saat menerima rangkaian bunga melebihi dikasih uang seratus ribu, hehe.  Kalau saya berkunjung ke taman bunga Cipanas,  orang lain sudah duduk kepanasan,  saya masih asyik berkeliling melihat aneka jenis bunga.  Tak jemu melihat ribuan bunga.  Apalagi saat sampai di taman mawar.  Saya akan habis habisa berfoto,  mencium, menatap,  dan melihatnya dengan penuh pesona.  Sayang dokumentasi menatap aneka jenis mawar saat di taman bunga cipanas sedang ngumpet kalau dicari.  
Kenapa diantara sekian bunga mawar yang paling saya suka?  Bukan karena narsis nama,  asli saya tidk tahu akan terlahir bernama rose dan akhirnya jatuh cinta pada namanya bunga mawar.  Mawar itu unik.  Susunan dari beberapa helai mahkota bunga yang tersusun dengan indahnya.  Coba cek dalam rangkaian bunga,  sebut saja buket bunga.  Mawar selalu menjadi central cerita.  Memang bunga mawar berduri tangkainya,  tetapi bunganya sama sekali tidak melukai.  Duri di batang berfungsi untuk memproteksi diri.  Ah,  kok jadi cerita spesifikasi bunga mawar ya.  Hehe.  Intinya saya sukaaa sekali yang namanya bunga mawar. 



3. Menyukai cokelat
Cokelat itu menyampaikan pesan tanpa kata-kata.  Cukup dikulum dalam diam,  dirasakan sambil membaca buku,  cokelat akan menentramkan hati yang gundah.  
Ini bukan semata pendapat saya,  tetapi memang ada fakta yang menyebutkan bahwa cokelat itu mampu menurunkan stres seseorang. 
Saya jadi ingat kisah saya tentang cokelat.  Suatu hari saya sedang bersedih.  Hasil pemeriksaan kesehatan saya kurang bagus.  Saya duduk menyendiri sambil menunggu obat di instalasi farmasi sebuah rumah sakit.  Tiba-tiba kawan kos an saya datang.  Dia menghadiahi saya batangan cokelat besar seraya berujar,  "katanya cokelat itu mampu membuat bahagia". Ah,  kalimat sederhana itu tak akan pernah saya lupakan.  Saya nyengir doang kala itu,  padahal sejatinya hal sederhana tersebut ngena banget di hati.  Apalagi bagi pecinta cokelat seperti saya. Cokelat itu indah banget.  Karenanya sampai sekarang kalau ada yang bertanya,  kue ulang tahun apa yang paling disuka?  Saya akan jawab singkat,  semua yang serba cokelat.  Hehe. 


4. Menyukai suasana gunung dan pantai
Dua tempat ini merupakan destinasi wisata yang ngangenin.  Hawa dingin gunung mendekap erat perasaan.  Membuat nyaman dan dingin suasana hati.  Dengan catatan kalaupun harus menginap di gunung harus lengkap peralatannya semisal jaket tebal,  air konditioner,  kantong tidur,  dan lain-lain.  Meski jika boleh memilih menikmati pemandangan gunung sambil menatap kerlip bintang malam hari,  tetapi menginapnya di tempat yang hangat bukan di tempat  terbuka.  Hehe.  Ini namanya penikmat yang milih.



Pantai?  Setiap deburan ombaknya membuat puji yang tak bertepi.  Merasakan ada tangan tangan yang Maha Kuasa yang bekerja.  Karena Lautan yang begutu luasnya,  menyapa daratan dengan lembutnya.  Tidak tumpah ruah tanpa terkendali.  Pantai juga menjadi tempat  yang sempurna meluapkan gundah,  menghadirkan tawa.  Wajar jika akhirnya ribuan orang bermain di pantai dengan tujuan masing-masing.  Yang jelas,  saat kaki sampai di bibir pantai,  kala deburan omba mencapai jari-jari kaki kita,  di situlah ceria hadir.
Tak perlu sedih jika tidak bisa bermain di bibir pantai. Cukup menatap debyran ombaknya saja bagi saya sudah cukup.  Pantai tetaplah memesona. 


5. Suka fokus ke solusi
Jika orang lain lebih suka membicarakan masalah,  saya cenderung memilih apa solusinya.  Orang masih membahas masalah,  bahkan masih "nggondok'", saya sudah ngajak ayo kita fokus solusi.  Bagi saya berlama-lama membahas masalah hanya menghabiskan energi,  menyia-nyiakan waktu.  Karenanya saya bukan orang yang asyik diajak menggosip,  meski sesekali bisa.  Apa yang bisa dilakukan,  apa yang bisa dikerjakan,  kerap kali menguasai pikiran.  Positifnya saya suka lupa masalah.  Negatifnya orang belum selesai menceritakan semua akar masalahnya,  saya sudah terburu ingin menyelesaikan.  Hehehe. Sesekali asyik,  meski ada juga yang menilai nggak seru.  Tidak masalah. Itukan sisi lain saya. Bagi saya terlalu repot jika mengulang-ulang masalah yang sama tanpa mendiskusikan solusinya.  

Sobat,  demikian lima fakta yang ada pada diri saya.  Apakah ada yang mirip dengan sobat sekalian?  Apaoun itu,  cukup menjadi diri sendiri aja ya. 



#day6





Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Blog Asyik untuk Blogwalking

Ada Edufest Keren dan Wajib Dikunjungi di Kampung Ini

Puisiku