Pergunakan Media Sosial dengan Tepat Guna

Siapa sich yang tidak mengenal media sosial.  Mulai dari  anak kecil sampai nenek-nenek lanjut usiapun mengerti apa itu media sosial. Ponsel yang dahulu hanya berfungsi untuk menelepon dan menerima pesan,  sekarang dilengkapi fitur-fitur canggih yang memungkinkan setiap orang terhubung dengan media sosial.  Siapa saja yang tidak melek media sosial dinilai kuper dn ketinggalan zaman.  Apakah benar pernyataan itu? 

Sementara di sisi lain ada pandangan ekstrim bahwa media sosial membawa dampak buruk bagi banyak orang.  Membuat individunya ketagihan dan asosial.  Tepatkah persepsi itu? 

Kalau saya cenderung berada di tengah-tengahnya.  Setiap hal yang diciptakan selalu memiliki kebermanfaatan untuk umat manusia.  Demikian juga media sosial.  Jika digunakan secara bijak terdapat banyak kelebihan media sosial bagi kita diantaranya:
1. Memudahkan komunikasi
Sudah pasti adanya media sosial memudahkan komunikasi satu orang dengan orang yang lain.  Tukar menukar informasi juga lebih lancar dengan adanya media sosial.  Kita dapat berkomunikasi dengan orang yang kita inginkan dengan praktis. Bahkan dengan orang yang awalnya tidak kita kenal sama sekali, media sosial memberikan akses komunikasi tak terbatas ruang dan waktu.
2. Murah biayanya
Bayangkan jika kita harus selalu bertatap muka dengan orang untuk menyampaikan sesuatu.  Tentu biaya yang keluar akan jauh lebih besar.  Baik biaya disini yang dimaksud uang atau tenaga kita untuk melakukan komunikasi.  Hanya untuk menyampaikan berita satu desa saja,  kita harus seperti tempo dulu,  datang ke rumah-rumah atau kalau perlu mengetok pentungan.  Tidak terbayang jika kita harus menyebarkan informasi ke satu kota,  satu propinsi,  satu negara,  atau beberapa negara.  Tentu biaya yang dikeluarkan tidak akan terhitung.  Saya jadi teringat pada masa kerajaan dulu.  Untuk menyebarkan sebuah pesan sang raja harus mengirimkan utusan-utusan ke berbagai daerah.  Selanjutnya utusan tersebut mengumpulkan orang-orang dengan gong untuk menyampaikan pengumuman  dari sang raja.  Jika saja kerajaannya seluas negara Indonesia,  harus berapa hari bahkan berapa bulan berita itu akan sampai pada masyarakat?
3. Menghemat waktu
Ini sudah pasti. Kecepatan data yang digunakan untuk media sosial lebih cepat daripada kecepatan  mobil,  hehehe .Cukup praktis menyampaikan sesuatu melalui media sosial baik berupa informasi,  produk,  bahkan saat kita membutuhkan sesuatu.  Banyaknya orang memilih menggunakan media sosial salah satunya tentu karena faktor menghemat waktu.
4. Menjalin silahturahmi
Pernahkah teman-teman menemukan sahabat zaman SD,  SMA,  SMP dan lain-lain yang sudah terpisah pulau bahkan negara melalui media sosial?  Itulah kerennya media sosial,  menjalin silahturahmi yang mungkin pernah terputus.  Reuni-reuni SMA semakin marak diadakan melalui perantara media sosial. 
5. Membuka networking dan promosi produk
Iklan paling mudah melalui media sosial.  Hal ini dikarenakan yang akses media sosial di seluruh belahan bumi ini milyaran.  Setiap saat orang membuka media sosial, sehingga sangat besar kemungkinan promosi produk terakses dengan mudah melalui media sosial.  Kita pun dapat berkumpul dalam komunitas tertentu dengan mudah melalui media sosial.  Banyaknya jaringan akan menambah wawasan dan tentunya memungkinkan menambah pendapatan.

Itu dia tadi manfaat dari  media sosial.  Namun tetep saja yang namanya fasilitas pasti memiliki sisi hitamnya,  sisi merugikannya.  Karena setiap hal tentunya sepaket dengan konsekuensinya. Beberapa hal yang menurut saya merugikan/ jadi kurang oke dengan media sosial diantaranya:
1. Media sosial mendekatkan yang jauh,  menjauhkan yang dekat.
Pernah gak sich kita sedang kumpul dengan teman-teman makan siang,  lantas masing-masing asyik dengan ponselnya?  Rasanya bagaimana?  Yach,  berasa dikacangin tentunya.  Menyapa yang jauh sedangkan yang dekat dicuekin.  Sementara moment berkumpul merupakan waktu yang tepat untuk becanda,  berdiskusi,  sharing langsung yang tak pernah tergantikan dengan media sosial. Sehebat apapun media sosial tak akan pernah menggantikan hangatnya bercengkeraman,  lucunya becanda,  asyiknya mengolok-olok secara langsung. Kadang saya tertawa tetapi bersepakat dengan sebuah meme yang menyiapkan keranjang ponsel bagi orang-orang yang berkumpul untuk makan ataupun berdiskusi.  Lucu sekaligus kreaktif.  Sindiran yang sangat mengena bagi yang addict pada media sosial.
2. Rawan jadi korban kriminal
Media sosial memungkinkan seseorang berkomunikasi dengan orang yang tidak dikenal.  Informasi yang diberikan pun bisa jadi tidak jujur dan cenderung menipu. Mulai dari anak-anak, remaja,  dewasa,  hingga orang tua pun rawan menjadi korban kriminalitas.  Sebut saja penculikan,  penipuan,  dan tindakan kriminal lainnya.  Karenanya jika berkomunikasi dengan seseorang melalui media sosial dan kita belum mengenalnya,  jangan berlebihan.  Cukup informasi umum diri yang kita share.  Tak perlu curhat sedang sendirian, punya uang sekian,  beli baju harga sekian yang rawan untuk dikriminalisasi.  Pun jika dihubungi oleh orang yang belum kita kenal dengan pasti,  meski sudah berkomunikasi akrab dengan kita di media sosial,  jangan mudah percaya.  Double check,  kalau perlu triple check untuk memastikan.
3. Membuat lupa waktu
Terkadang kita asyik berkomunikasi dengan kawan lama,  sahabat,  kenalan baru, atau siapapun melalui media sosial.  Waktu berjalan begitu cepat saat kita menikmati sesuatu.  Apalagi fasilitas yang disediakan media sosial juga makin beragam.  Padahal sejatinya waktu itu harus dibagi secara proporsional, kapan istirahat,  kapan bersosialisasi nyata,  menggunakan media sosial,  makan,  ibadah,  kerja,  bermain,  dan agenda lainnya.  Ketidakseimbangan dalam mengelola waktu akan membuat adanya pihak yang dirugikan,  apakah itu kesehatan kita,  pasangan kita,  anak kita,  atau mungkin rekan-rekan kerja kita.

Itu tadi sobat beberapa kelebihan sekaligus kekurangan dari  media sosial.  Semuanya kembali pada diri kita masing-masing bagaimana menyikapinya.  Bagi saya media sosial itu perlu  dengan porsi yang tepat.  Bagaimana dengan kamu?

#day5
#belajardanbelajar